Melihat Persaingan Zona Degradasi BRI Super League 2025/26, Persis Solo Dalam Bahaya

 

Persaingan di zona degradasi BRI Super League 2025/26 semakin memanas. Bukan hanya soal kualitas permainan, tetapi juga ketahanan mental, kedalaman skuad, dan konsistensi hasil. Di tengah ketatnya papan bawah, Persis Solo kini berada dalam situasi berbahaya dan terancam terseret lebih dalam ke jurang degradasi.

Dengan selisih poin yang tipis, satu hasil buruk saja bisa mengubah peta klasemen secara drastis.

Zona Merah Semakin Padat

Memasuki fase krusial musim, beberapa tim terjebak di papan bawah dengan perolehan poin yang saling berdekatan. Tidak ada jarak aman, dan setiap laga menjadi final kecil. Tekanan tinggi membuat banyak tim bermain di bawah performa terbaiknya.

Kesalahan kecil kini berharga mahal.

Persis Solo Kehilangan Stabilitas

Persis Solo menjadi salah satu tim yang paling disorot. Performa mereka inkonsisten, terutama saat menghadapi tim sesama papan bawah. Masalah utama Persis terletak pada:

  • Lini pertahanan yang rapuh

  • Minimnya produktivitas gol

  • Kesulitan menjaga keunggulan

Situasi ini membuat Persis kerap gagal mengamankan poin penting, baik di kandang maupun tandang.

Faktor Mental Jadi Penentu

Di papan bawah, kualitas teknik sering kali bukan pembeda utama. Mental bertanding dan ketenangan di momen krusial justru menjadi faktor penentu. Tim yang panik cenderung melakukan kesalahan fatal, sementara tim yang sabar mampu mencuri poin meski tampil di bawah tekanan.

Dalam hal ini, Persis masih terlihat rentan saat tertinggal lebih dulu.

Jadwal Tak Bersahabat

Persis Solo juga menghadapi jadwal berat di sisa musim. Beberapa laga krusial melawan rival langsung akan menjadi penentu nasib mereka. Kegagalan meraih poin maksimal di pertandingan-pertandingan ini bisa membuat posisi Persis semakin terjepit.

Setiap laga kini bukan lagi sekadar pertandingan, melainkan pertaruhan musim.


Persaingan zona degradasi BRI Super League 2025/26 semakin brutal dan tanpa kompromi. Persis Solo berada di titik rawan, di mana perbaikan kecil saja bisa menyelamatkan musim—atau sebaliknya, kesalahan kecil bisa berujung petaka.

Jika ingin bertahan, Persis harus segera menemukan konsistensi, memperbaiki lini belakang, dan memperkuat mental bertanding. Waktu semakin menipis, dan zona aman tak lagi menunggu siapa pun.

Postingan populer dari blog ini

Kilas Balik Kasus Penyiraman Air Keras Agus Salim oleh Rekan Kerjanya di Cengkareng

Cavan Sullivan: Wonderkid 15 Tahun yang Siap Menggebrak Man City U-21

Hasil Orlando City vs Inter Miami: Tanpa Messi, Luis Suarez dkk Loyo Dihantam 4–1