Déjà Vu untuk Wiliam Marcilio: Dilepas Persib dan Arema FC dengan Catatan Minor Sebelum Musim Berakhir

 

Karier Wiliam Marcilio di Indonesia kembali mengalami episode yang mirip—bahkan bisa disebut sebagai déjà vu. Setelah sebelumnya dilepas Arema FC sebelum musim berakhir, kini gelandang asal Brasil itu kembali mengalami nasib serupa bersama Persib Bandung.

Dua Klub, Dua Akhir yang Sama

Marcilio datang ke Indonesia dengan harapan besar untuk berkembang dan menjadi motor lini tengah. Namun kenyataan berkata lain. Baik di Arema FC maupun Persib, perjalanan sang gelandang justru terhenti sebelum kompetisi mencapai garis akhir.

Di Arema FC, Marcilio dilepas karena dianggap belum bisa memenuhi kebutuhan taktik tim, terutama dalam hal konsistensi dan kontribusi pada fase transisi. Kini, rekam jejak yang hampir sama kembali menghampirinya saat berseragam Persib.

Evaluasi Kinerja Jadi Titik Tekan

Sumber internal klub menyebut bahwa evaluasi kinerja menjadi alasan utama mengapa Persib memutus kontrak Marcilio. Ia dinilai belum mampu memberikan pengaruh signifikan di lini tengah, baik sebagai pengatur ritme maupun sebagai penyeimbang.

Faktor persaingan tempat, adaptasi gaya bermain, serta tuntutan intensitas permainan Persib diyakini turut memperberat langkahnya untuk mendapatkan menit bermain reguler.

Catatan Minor yang Menguat

Beberapa poin yang ikut memperburuk posisinya:

  • Minim kontribusi langsung: jarang menciptakan peluang atau memenangkan duel penting.

  • Kurang berkembang secara progresif sejak awal musim berjalan.

  • Tidak mampu bersaing dengan gelandang inti Persib yang tampil lebih stabil.

Catatan minor tersebut membuat Marcilio kembali harus mengakhiri kebersamaannya dengan klub Liga 1 sebelum kompetisi selesai—sebuah rangkaian nasib yang terasa mengulang kisah lamanya.

Apa Selanjutnya untuk Marcilio?

Meski dua klub besar telah melepasnya secara cepat, Marcilio masih memiliki kapasitas untuk bangkit. Usianya yang relatif muda bisa menjadi modal untuk menemukan klub yang cocok dengan gaya permainannya. Namun satu hal jelas: ia membutuhkan lingkungan dan sistem permainan yang benar-benar mampu mengeluarkan potensi terbaiknya.

Lebih baru Lebih lama