Timnas Tunisia kembali membuktikan diri sebagai salah satu kekuatan defensif paling solid di benua Afrika. Dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Afrika, skuad Les Aigles de Carthage menutup fase grup dengan catatan luar biasa — tanpa kebobolan satu gol pun sepanjang kompetisi.
Rekor impresif ini membuat Tunisia menjadi satu dari sedikit tim di dunia yang mampu menjaga gawang mereka tetap steril di seluruh pertandingan kualifikasi. Di bawah arahan pelatih Jalel Kadri, Tunisia tampil disiplin, kompak, dan efisien, menunjukkan keseimbangan sempurna antara pertahanan dan serangan.
“Kami bermain dengan disiplin dan fokus di setiap laga. Semua pemain bekerja keras untuk menjaga struktur tim. Pertahanan kami bukan hanya tentang bek dan kiper, tapi seluruh tim,” ujar Kadri dalam wawancara pasca-laga.
Pertahanan Kuat, Fondasi Keberhasilan
Kunci sukses Tunisia terletak pada koordinasi yang nyaris tanpa celah antara barisan belakang dan lini tengah. Bek berpengalaman seperti Yassine Meriah dan Montassar Talbi tampil konsisten, sementara kiper Bechir Ben Said menjadi pahlawan sunyi di bawah mistar.
Selain itu, Tunisia juga memanfaatkan kemampuan transisi cepat untuk mematahkan tekanan lawan. Meski lebih fokus pada pertahanan, mereka tetap efektif mencetak gol lewat skema serangan balik dan bola mati.
“Kami bangga dengan pencapaian ini, tapi kami tahu perjalanan belum selesai. Tujuan kami adalah tampil di Piala Dunia dengan performa lebih tajam dan stabil,” tambah Kadri.
Pesan untuk Rival di Afrika
Dominasi defensif Tunisia kini menjadi pesan keras bagi calon lawan di babak selanjutnya. Tim-tim besar seperti Senegal, Maroko, dan Mesir tentu akan mewaspadai gaya permainan efisien ala Tunisia yang jarang memberi ruang bagi kesalahan.
Kemenangan beruntun tanpa kebobolan juga meningkatkan kepercayaan diri Tunisia menuju putaran final kualifikasi dan potensi tampil di Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Dengan rekor tanpa kebobolan di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Tunisia menegaskan statusnya sebagai tim dengan pertahanan terbaik di Afrika. Konsistensi dan kedisiplinan menjadi modal kuat bagi Les Aigles de Carthage untuk kembali mengibarkan bendera mereka di panggung dunia.